1 Nov 2014

Banyaknya Spot Gratisan di Stadion Madya

Sudah tiga tahun ini Stadion Madya menemani perjalanan PPSM Magelang di kompetisi nasional. Menjadi homebase Macan Tidar menjamu tamunya dari pelosok negeri. Menggantikan Stadion Abu Bakrin yang dipensiunkan demi menuruti regulasi operator liga soal kelayakan stadion. Namun sudah jadi rahasia umum pula jika stadion ini sebenarnya belum rampung pengerjaannya. Dibilang dipaksakan juga tidak, karena sejatinya bangunan ini sudah memenuhi kriteria untuk disebut sebagai stadion. Lapangan, tribun, ruang media, mushola, tempat parkir, semua tersedia. Hanya saja, beberapa bagian memang belum terselesaikan.





Nah, bagian stadion yang belum terselesaikan ini yang kemudian menghadirkan cerita. Di beberapa sisi, lapangan tampak tembus pandang dari luar. Siapapun akan dengan mudah menyaksikan pertandingan meski dari sisi luar stadion. Inilah yang bisa kita sebut sebagai ‘spot gratisan’ itu. Beberapa orang menggemari spot ini. Mereka tahu, tanpa harus merogoh kocek pun pertandingan bisa tetap dinikmati. Pertandingan yang sama persis dengan (jika mereka) membeli tiket lalu menyaksikannya dengan nyaman di tribun. Sebuah kerugian jika dilihat dari sudut pandang klub. Tapi setidaknya, jumlah mereka masih kalah banyak dibanding penonton diatas tribun.

Ada beberapa ‘spot gratisan’ yang laris manis ketika pertandingan digelar. Pertama, di samping utara tribun timur. Hampir di setiap laga, anak-anak seusia sekolah dasar selalu memenuhi spot ini. Meski kenikmatan mereka sering berakhir dengan drama pengusiran oleh aparat, namun tampaknya tak ada kata jera di benak mereka untuk meramaikan spot ini di laga berikutnya.

Lain lagi yang terlihat di pondasi tribun kolam renang prestasi (barat daya tribun barat). Meski harus memanjat untuk menggapainya, spot ini tak pernah sepi peminat. Alasannya, karena punya banyak kelebihan : aman dari usiran petugas dan sudut pandang ke lapangan lebih baik.

Bagian stadion yang ditutup seng (bagian selatan) juga memberi celah meskipun hanya sebatas untuk mengintip. Namun musim depan spot  satu ini jelas tak bisa dimanfaatkan lagi. Menyusul rampungnya pembangunan tribun selatan yang ditargetkan selesai dalam beberapa bulan kedepan. Dan (mungkin) masih banyak lagi spot lain yang lepas dari pengamatan.





Yang pasti, apapun itu, fenomena ini (semoga saja) hanya sementara terjadi. Karena sejatinya, tribun adalah tempat terbaik untuk menyuarakan dukunganmu bagi tim kesayangan. Berdiri di tribun artinya dua dukungan tersalurkan : membeli tiket masuk (mendukung keuangan klub) dan bernyanyi mendukung pemain di lapangan (dukungan moril bagi pemain). Lagipula kalimat ‘sebaik-baiknya menyaksikan pertandingan adalah di stadion itu sendiri’ masih berlaku sampai saat ini. Ya karena memang di stadion itu lah kita bisa merasakan atmosfer sebenarnya sebuah pertandingan. Bukan di tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar