4 Mar 2017

Timor Leste: Petualangan Baru Agus dan Markus



Masih ingat Agustinus Keiya? Pemain yang jadi pahlawan PPSM waktu mengalahkan Persibat 1-0 di kandang musim lalu. Yang tampil sebagai pengganti tapi cetak gol penentu kemenangan dan langsung dielu-elukan dengan nama panggilan"Agus...". Nama panggilan yang dibuat-buat sendiri oleh para penonton untuk memudahkan memanggil pemain asal Papua ini.

Kalau Markus Harison pasti tidak ada yang lupa. Kiper PPSM di ISC B yang juga mantan kiper Timnas, mantan suami selebriti dan jadi selebriti juga di Magelang (berdasarkan banyaknya jumlah permintaan foto bareng selama dia tinggal 6 bulan di Magelang).



Agus dan Markus yang musim lalu satu tim di PPSM, 2017 ini saling berhadapan satu sama lain di Liga Timor Leste. Lebih tepatnya Segunda Division, kasta kedua Liga Timor Leste. Agus main untuk Nagarjo FC dan Markus membela Assalam FC. Keduanya sama-sama dikontrak satu musim di klub luar negeri itu. Nilai kontraknya berapa, seperti biasa, dirahasiakan. Khusus Markus, sebetulnya pihak klub menawarkan dua tahun kontrak, tapi Markus mengaku ingin meliha-lihat situasi dulu di musim pertamanya. Kedua pemain sudah merapat ke Timor Leste sejak bulan Februari lalu karena liga akan kick off tanggal 7 Maret mendatang.

Timor Leste memang sedang serius merintis liga mereka. Mulai tahun 2016 liga profesional bernama Liga Futebol Amadora digulirkan dengan dua kasta: Primeira Divisao dan Segunda Divisao. Di musim pertamanya kemarin, banyak pemain Indonesia yang ikut ambil bagian baik di Primeira naupun Segunda. Hal itu tak lepas dari sanksi suspend FIFA yang masih menimpa PSSI saat itu. Namun untuk saat ini, sudah tak banyak pemain asal Indonesia yang berkompetisi disana. Salah satu daya tarik yang coba diberikan oleh klub-klub disana untuk para pemain kita adalah gaji yang sedikit lebih besar dibanding di Indonesia. Maklum saja, klub-klub itu kebanyakan dimiliki pengusaha-pengusaha lokal. Uniknya liga disana, semua pertandingan digelar di Stadion Municipal di Kota Dili. SLB Laulara keluar sebagai juara Primeira Division musim 2016, sementara Segunda Division dimenangi Cacusan CF.

Balik lagi ke dua mantan PPSM. Markus mengaku sebenarnya ada beberapa tawaran dari klub Liga 2 untuk musim 2017. Namun pemain asal Medan lebih memilih tawaran dari negeri tetangga dengan alasan ingin mencoba tantangan baru. Sementara Agus menjadi penerus pemain-pemain asal Papua yang sebelumnya sudah dan masih bermain di Timor Leste. Dari hati yang paling dalam kami doakan yang terbaik untuk dua eks punggawa Macan Tidar ini. Semoga kesuksesan selalu menaungi di negerinya Raul Lemos sana. Buat harum nama Indonesia dengan kemampuan terbaik kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar