Banyak yang komplain soal klub-nya disiarin T, di sisi lain banyak yang bahagia klub-nya masuk TV. Dua hal itu mewarnai jagad per-sosmed-an Senin kemarin setelah beredar jadwal Liga 2 beserta jadwal siaran langsungnya di TV. Unik memang, tapi setiap orang pasti punya pandangannya soal ini. Terlalu banyak disiarkan TV memberi kemungkinan turunnya tingkat kehadiran penonton di stadion, apalagi siaran langsung dilakukan di weekday. Tapi banyak disiarkan TV bisa meningkatkan nilai jual klub dihadapan sponsor.
Dalam draft jadwal yang kemungkinan besar sudah pasti itu, PPSM juga ikut dapat jatah masuk TV. Macan Tidar akan tampil di TV saat dijamu Persis di Manahan (20/04). melawan PSIS di Jatidiri (18/05), menantang Persiba di SSA (24/07) dan menjamu Persipur di Soebroto (03/08).Yups, jumlah yang cukup banyak kalau dibandingkan musim-musim dulu saat Divisi Utama masuk TV. Dulu dalam semusim pertandingan yang melibatkan PPSM mungkin hanya sekali-dua kali disiarkan.
Lalu apa dampak positif dan negatif-nya siaran TV untuk PPSM?
Seperti kita tahu, PPSM sedang dalam masa kebangkitannya soal tingkat kehadiran penonton di stadion. Dilihat dari #MagelangCup2017 kemarin, secara kasat mata kita bisa lihat bersama Stadion Soebroto padet. Kepadatan yang sudah lama tak bisa kita nikmati bersama setidaknya dalam 4-5 tahun terakhir. Musim 2012 adalah musim terakhir stadion terlihat penuh dan memberikan atmosfer membara. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri saat ini, cinta dan perhatian pada PPSM mulai kembali.
Sementara dalam draft jadwal Liga 2, satu kali saja Macan Tidar akan ditonton jutaan masyarakat Indonesia bertanding di kandangnya. Satu pertandingan dari total tujuh yang akan dijalani selama babak penyisihan grup (dan akan bertambah jika tim kebanggaan kita ini lolos ke babak-babak selanjutnya). Kalau pun siaran TV akan mengurangi kehadiran penonton di stadion, setidaknya hanya satu laga PPSM mengalami kerugian itu. Fenomena itu pun belum tentu pasti akan terjadi. Stadion Abu Bakrin tahun 2010 tetap full meski hari itu pertandingan PPSM vs Pro Duta live di ANTV. Faktor jarangnya TV menyiarkan pertandingan kandang PPSM malah bisa jadi daya tarik tersendiri bagi warga Magelang untuk datang ke stadion dengan rasa excited yang membumbung. Misalnya, ada yang tertarik melihat bagaimana sebuah TV menyiarkan langsung pertandingan sepak bola, maka dia akan datang ke stadion dengan penuh rasa penasaran. Contoh lain ada yang penasaran ingin masuk TV bermodalkan tulisan "Thanks Tv One" di sebuah kertas putih, maka match ini akan sangat ditunggu-tunggu oleh mereka. Jadi, untuk kondisi di Magelang belum terlalu terbukti siaran langsung TV akan menurunkan minat penonton ke stadion.
Saya malah lebih melihat dampak positif dari siaran langsung PPSM di Liga 2 nanti. Empat kali disorot kamera Tv One dengan durasi masing-masing 90 menit amat menguntungkan bagi klub asal Magelang untuk menarik sponsor jadi mitra kerjasama. Logo sponsor yang terpajang di seragam tim tentu akan sering tersorot kamera selama pertandingan, dan itu ditonton jutaan masyarakat di seluruh Indonesia. Peluang yang layak dijadikan jurus oleh manajemen untuk mengajukan proposal kerjasama kepada para calon sponsor potensial. Belum lagi logo sponsor yang terpasang di AdBoard nantinya akan terus tersorot di pertandingan kandang PPSM vs Persipur 3 Agustus nanti. Selama ini PPSM memang kesulitan mencari sponsor. Publikasi yang tak seberapa mungkin jadi salah satu faktor sponsor tak terlalu tertarik untuk bermitra. Makanya, mumpung musim ini Liga 2 kembali ke pelukan televisi, peluang bagus ini sangat harus bisa dimanfaatkan.
Nilai lain yang akan meningkat saat PPSM ditayangkan ke seluruh Indonesia adalah brand bernama PPSM itu sendiri. Saya yakin, masih banyak orang di Indonesia ini belum tahu "Tim darimana PPSM itu?" atau bahkan "Apa PPSM itu?" Kebetulan saya tinggal di ibukota, jauh dari Magelang. Teman-teman saya disini banyak yang bahkan Magelang saja mereka tidak tahu dimana. Sebelum akhirnya saya menyebutkan "Magelang itu dekat Jogja". Apalagi saat saya menyebutkan tim kebanggaan saya bernama PPSM Magelang. Mereka malah kadang salah menyebut PSM Magelang, PSMS Magelang, PSSM Magelang atau PS Magelang. Ironis. Tapi itu nyata adanya. Sama-sama bermain di Liga 2 dan bertetanggaan, tapi orang di seantero Indonesia ini mungkin lebih familiar dengan PSIS Semarang. Tidak ada yang salah disini karena memang memperkenalkan sebuah produk (dalam hal ini klub sepak bola) agar dapat diingat orang itu butuh waktu lama. PSIS setidaknya dalam 15 tahun terakhir sering kita lihat siaran langsungnya di TV. Dari situlah orang akan tahu, ingat dan kemudian hafal akan sebuah nama "PSIS". Selain juga didorong faktor prestasi baik yang mereka torehkan hampir dua dekade ini tentunya. Bandingkan dengan PPSM yang dalam 15 tahun ini dapat dihitung dengan jari berapa kali tampil di siaran langsung televisi. Kesimpulannya, makin sering PPSM disiarkan TV makin terkenal brand bernama PPSM itu. Kalau sudah nyantel di ingatan masyarakat, manfaat jangka panjang yang akan kita dapat, termasuk soal sponsor. Lebih jauh, Magelang pun pasti juga ikut terkenal jika brand nama PPSM itu terkenal. Karena akan selalu ada nama Magelang dibelakang PPSM. Hal ini terjadi pada beberapa klub di Indonesia. Misalnya Perseru Serui yang kini berada di kasta Liga 1. Sebelum mereka bolak-balik nongol di TV pasti banyak orang yang tidak tahu ada darah bernama Serui, termasuk saya. Lalu ketika mereka berhasil lolos ke ISL 2014, siaran langsung televisi mulai akrab dengan mereka, hingga sekarang. Hasilnya, kini banyak orang yang tahu bahwa ada sebuah kota bernama Serui, ibukota Kabupaten Kepulauan Yapen.
Yups, sepertinya siaran TV akan lebih banyak manfaatnya untuk PPSM dan Magelang. Semoga masuknya PPSM dalam list siaran langsung Tv One di Liga 2 ini benar-benar dapat dimanfaatkan dengan baik agar dapat memberi manfaat nyata bagi PPSM maupun Magelang. Tak ada salahnya sering-sering masuk TV untuk tim dan kota ini. Kita sedang berkembang dan butuh bantuan untuk mencapai perkembangan yang sempurna itu. Salam Masuk Tipi!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar