Kalau ada yang merasa musim ini terjadi peningkatan dalam hal kehadiran penonton di laga kandang PPSM, Saya setuju!
Secara kasat mata, stadion lebih padat dibanding 2016, 2015, 2014 apalagi 2013. Penuh sih belum, tapi atmosfer itu mulai kembali. Penandanya stadion didatangi suporter berbagai usia dengan atribut terbaiknya untuk pertandingan yang sudah dinanti jauh-jauh hari. Nyanyian suporter kian lantang menggema, teriakan ketegangan kian banyak terjadi dan penjual asongan kian laris dagangannya.
Kehadiran penonton adalah kelebihan tersendiri bagi sebuah tim. Dimana energi yang mereka salurkan kepada para pemain di lapangan itu nyata adanya. Anda bisa rasakan saat pertandingan sepi tanpa penonton: pemain tak mendapat nyanyian dukungan ketika terus dikurung lawan, pemain tidak mendapat teriakan ketika bermain seenaknya dan hal-hal lain yang membuat lawan bisa mengambil keuntungan disana.
Lebih dari itu, kehadiran penonton (di laga kandang) adalah nafas bagi klub. Ya, nafas yang sebenar-benarnya nafas. Pendapatan dari tiket pertandingan kandang adalah sumber dana utama bagi klub seperti PPSM. Semakin banyak penonton hadir, semakin banyak dana yang didapat untuk menjalankan roda perekonomian klub selama semusim. Karena dana sponsor yang seharusnya dapat menjadi sumber dana lain tak mampu didapat secara maksimal.
Kita patut bersyukur, panpel berhasil menyelenggarakan 7 pertandingan PPSM di Liga 2 dengan dihadiri penonton. Ingat 2016? Panpel hanya bisa menyelenggarakan 5 dari 6 pertandingan terjadwal. Lebih ironisnya lagi, dua pertandingan digelar tanpa penonton. Artinya hanya 3 pertandingan (lawan PSIR, Persipur, Persibat) saja yang berhasil digelar secara normal.
Dilihat dari data yang ada, jumlah penonton musim ini memang cukup banyak. Pertandingan yang paling dibanjiri penonton adalah pertandingan kandang terakhir menghadapi PSIS Semarang. Hadirnya suporter tamu dalam jumlah besar memang secara signifikan cukup mempengaruhi angka diatas. Namun saat pertandingan digelar, PPSM berada dalam track yang baik, meski baru saja kalah tipis di Pontianak, ada harapan besar untuk kembali ke jalur kemenangan. Sementara pertandingan teramai kedua adalah laga melawan Persis Solo. Sama seperti PSIS, suporter tamu juga memberi andil di angka 5963 kehadiran penonton saat menghadapi Persis. Tapi faktor lain yang jadi magnet kedatangan penonton ialah kenyataan bahwa pertandingan ini disiarkan live di televisi. Diluar dua pertandingan tadi, partai lain berada di kisaran 2000-3000 kehadiran penonton, secara berurutan pertandingan melawan Persiba Bantul, Persipur Purwodadi, PSIR Rembang dan Persipon Pontianak. Laga menjamu Persiba adalah pertandingan perdana di kandang, sudah pasti 'rasa penasaran awal musim' sedang menjangkit para penonton dan menjadi alasan datang langsung ke stadion. Selebihnya adalah kehadiran suporter Persiba yang cukup banyak membuat Stadion Soebroto sore itu dipenuhi 3738 penonton, Selanjutnya, laga melawan Persipur adalah laga yang digelar setelah PPSM tiga kali berturut-turut tak mengalami kekalahan. Tim yang sedang dalam performa meyakinkan itu berhasil mendatangkan 3183 orang untuk mendukung langsung di Stadion Soebroto. Berbeda lagi dengan pertandingan melawan PSIR yang digelar setelah libur panjang puasa dan lebaran. Hegemoni kerinduan tampak kental disana. Dua bulan bukan waktu yang sebentar untuk sebuah jeda di tengah-tengah kompetisi. Lalu pertandingan melawan Persipon cukup menyedot animo penonton meski PPSM kalah di laga tandang seminggu sebelumnya. Angka 2554 cukup bisa dibilang angka murni kehadiran penonton PPSM karena mungkin hanya segelintir pendukung Elang Khatulistiwa saja yang menyaksikan langsung di Magelang. Yang terakhir, pertandingan paling sepi penonton adalah pertandingan ke-7 menghadapi Sragen United FC. Seminggu sebelumnya, di tempat yang sama, penonton berbondong-bondong datang ke stadion untuk melihat performa PPSM yang lebih baik usai libur cukup lama. Namun sayang di laga itu PPSM harus keok 0-1 oleh PSIR. Rasa kecewa ini mungkin yang membuat tingkat kehadiran penonton menurun drastis dari pertandingan sebelumnya. Padahal, di laga ini PPSM berhasil memenangkan pertandingan melalui gol tunggal Rezza dan meraih kemenangan keduanya musim ini.
Secara total, ada 26.506 penonton hadir di seluruh pertandingan PPSM di Liga 2. Banyak kah? Tidak juga. Bayangkan stadion berkapasitas ± 15.000 penonton hanya dihadiri 26.506 penonton dalam tujuh kali penyelenggaraan pertandingan. Seharusnya stadion di barat daya Kota Magelang itu dapat menampung kehadiran ± 100.000 penonton semusim. So, hanya 26,5% penonton yang hadir dari total kapasitas stadion semusim.
Tapi coba kita lihat dari sudut pandang lain. Tim ini adalah tim dengan dukungan suporter yang cukup besar saat masih berkandang di stadion lamanya. Pindah stadion baru yang kapasitasnya masih ± 10.000 penonton pun masih berhasil membuat lautan orange disana. Tapi semua berubah ketika badai dualisme terjadi di 2013. Kehadiran penonton benar-benar turun drastis, diikuti performa tim (dua-duanya) yang hancur lebur. Tahun 2014 saat penyakit dualisme sudah sembuh, stadion masih sepi penonton. Satu-dua pertandingan bisa dikatakan sedikit ramai, tapi stadion terlihat melompong di beberapa bagian tribun masih banyak terjadi di pertandingan lain. Lalu 2015 malah tiada kompetisi, 2016 penonton sudah semakin meningkat tapi hanya 3 pertandingan kandang bisa digelar. Jadi 2017 ini adalah pertanda kembalinya hingar bingar dukungan untuk PPSM yang sempat hilang itu. Kita tunggu saja musim depan, stadion pasti akan lebih sering penuh. Tugas kita bersama meramaikan setiap sudut Stadion Soebroto. Ajak saudara, tetangga, kawan dan siapapun juga untuk kembali menjadi lautan dukungan Macan Tidar.
Sumber Gambar : Dok. TIDARIAN
Tapi coba kita lihat dari sudut pandang lain. Tim ini adalah tim dengan dukungan suporter yang cukup besar saat masih berkandang di stadion lamanya. Pindah stadion baru yang kapasitasnya masih ± 10.000 penonton pun masih berhasil membuat lautan orange disana. Tapi semua berubah ketika badai dualisme terjadi di 2013. Kehadiran penonton benar-benar turun drastis, diikuti performa tim (dua-duanya) yang hancur lebur. Tahun 2014 saat penyakit dualisme sudah sembuh, stadion masih sepi penonton. Satu-dua pertandingan bisa dikatakan sedikit ramai, tapi stadion terlihat melompong di beberapa bagian tribun masih banyak terjadi di pertandingan lain. Lalu 2015 malah tiada kompetisi, 2016 penonton sudah semakin meningkat tapi hanya 3 pertandingan kandang bisa digelar. Jadi 2017 ini adalah pertanda kembalinya hingar bingar dukungan untuk PPSM yang sempat hilang itu. Kita tunggu saja musim depan, stadion pasti akan lebih sering penuh. Tugas kita bersama meramaikan setiap sudut Stadion Soebroto. Ajak saudara, tetangga, kawan dan siapapun juga untuk kembali menjadi lautan dukungan Macan Tidar.
Sumber Gambar : Dok. TIDARIAN
Agar Semakin Meriah Piala Dunia Russia 2018 Agen Judi Online Piala Dunia Russia 2018 memberikan bonus sebesar 25.000 Bagi New Member secara langsung !! dan Masih Banyak Promo Menarik Lainnya Untuk Memeriahkan Piala Dunia 2018. Gabung Sekarang bersama B-o-l-a-V-i-t-a(dot)com . whatup : 6281377055002 BBM: D8C363CA (NEW), D1A1E6DF (NEW)
BalasHapusSABUNG AYAM
BOLA TANGKAS
TEMBAK IKAN
CASINO ONLINE
SPORTBOOK
TOGEL ONLINE
POKER ONLINE
Bandar Slot Online
BalasHapusJudi Deposit Pulsa
Situs Casino Online
Judi Bola Online
Situs Judi Online