Banyak yang bertanya kapan PPSM bisa kembali ke Liga 2 seperti zaman Ferdinand Sinaga. Saya pun tidak bisa menjawab. Tapi setidaknya stadion kita masih main di Liga 2. Eh Liga 1 juga. Mungkin satu-satunya stadion di Indonesia yang dipakai untuk pertandingan Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Mungkin. Bersyukur saja. Kamera Indosiar masih menyiarkan langsung Stadion Soebroto. Seng merah di belakang gawang utara masih bisa disaksikan penonton dari Sabang sampai Merauke, bahkan Timor Leste.
Sumber Gambar : PPSM Magelang |
Pre Season PPSM berlangsung kurang baik. Itulah mengapa Bena Seta dicoret dari kursi kepelatihan jelang memasuki pertandingan resmi liga. Penggantinya sudah tak asing bagi kita semua, Yusak Sutanto. Pelatih lisensi A AFC memimpin pasukan muda Magelang dengan komposisi pemain peninggalan Bena Seta.
Liga 3
PPSM baru sempat menjalankan satu pertandingan di Liga 3 Jawa Tengah. Macan Tidar takluk 2-0 atas tim tamu Persitema. Pertandingan berikutnya PPSM bertandang ke Kebumen menghadapi Ebod Jaya. Sayang pertandingan tidak jadi diselenggarakan. Rombongan tim yang sudah tiba di stadion harus kembali ke Magelang tanpa memainkan laga. Setelahnya liga libur beberapa bulan.
Liga 3 Season 2
Liga 3 dilanjutkan dengan sistem bubble. Pertandingan dipusatkan di Semarang. PPSM mendapat jatah bermain di Stadion Citarum untuk melanjutkan kiprahnya di Grup H menghadapi Persitema dan Ebod Jaya. Sayang Ebod Jaya mengundurkan diri. Dua pertandingan melawan Ebod Jaya dimenangkan PPSM secara WO dengan skor masing-masing 3-0. Macan Tidar dapat 6 poin tanpa mengeluarkan keringat. Namun di pertandingan terakhir menghadapi Persitema, anak asuh Yusak Sutanto harus kembali mengalami kekalahan kali ini dengan skor 2-1.
Persitema kokoh di puncak klasemen dengan 12 poin dan lolos ke babak selanjutnya. Sementara PPSM mendapatkan durian runtuh. Dengan poin 6 dan selisih gol +3 (memasukkan 7 dan kemasukan 4), PPSM runner up terbaik kelima dari total 13 tim runner up. Macan Tidar melenggang ke 18 Besar.
Babak 18 Besar
Masih dipertandingkan di venue yang sama, PPSM berada satu grup dengan Persik Kendal dan PSIW. Setiap tim di grup ini akan memainkan dua pertandingan. Sayangnya jadwal PPSM sangat tidak bersahabat. Dua pertandingan digelar dalam dua hari berturut-turut. Hasilnya PPSM takluk atas PSIW 2-1 di pertandingan pertama, lalu takluk 3-1 atas Persik keesokan harinya.
Persik lolos ke babak berikutnya sebagai juara grup. Ditemani PSIW yang menyabet gelar runner up terbaik. Sayang tidak ada posisi ketiga terbaik sehingga PPSM harus rela menyudahi musim 2022 dengan hanya memainkan empat pertandingan selama satu musim.
Lapangan Sintetis
Tentu banyak faktor yang membuat PPSM gagal di lanjutan Liga 3 yang digelar di bulan Desember 2022 tersebut. Libur yang cukup lama jelas menjadi faktor utama. Untuk hal ini tidak hanya PPSM yang mengalami, namun semua klub peserta Liga 3 Jawa Tengah. Bahkan Ebod Jaya sampai mengundurkan diri dari kompetisi. Durasi libur yang lama tentu berpengaruh pada kondisi fisik pemain. Meski hal ini bergantung pada bagaimana tim menjaga kebugaran pemain selama libur, namun setidaknya pemain kehilangan peak performance-nya di kompetisi. Ketika kompetisi dilanjutkan, pemain seperti harus memulainya dari awal lagi untuk menuju ke peak performance.
Faktor lain adalah arena pertandingan. Seperti yang kita ketahui, Lapangan Stadion Citarum baru saja mengalami renovasi besar-besaran. Dari renovasi tersebut. kini Stadion Citarum menggunakan lapangan sintetis. Sudah menjadi rahasia umum, lapangan sintetis kerap kali menyulitkan pemain. Alur bola yang sedikit banyak berbeda dengan lapangan rumput alami membuat pemain kesulitan jika tak terbiasa. Hal ini mungkin ikut mempengaruhi performa tim Liga 3 Jawa Tengah yang tak terbiasa dengan lapangan sintetis. Termasuk PPSM yang sehari-hari berlatih di lapangan rumput alami.
Fakta uniknya, berdasarkan data yang saya himpun, ini kali pertamanya PPSM memainkan pertandingan di lapangan sintetis. Macan Tidar belum pernah bertanding di stadion yang menggunakan rumput sintetis sebelumnya. Correct me if I'm wrong.
Persiapan Lebih Panjang
Yusak Sutanto masihlah pelatih bagus untuk menahkodai tim Liga 3. Persiapan yang matang dengan komposisi pemain sesuai selera beliau sepertinya akan memberikan hasil yang lebih menawan. Daripada gonta-ganti pelatih, alangkah lebih baik jika PPSM memberi kesempatan keempat buat beliau. Jika dua musim terakhir liga selalu dimulai di bulan September, anggaplah tahun ini juga akan dimulai di bulan yang sama. Kalau liga mulai September, setidaknya setelah lebaran persiapan sudah harus dilakukan. Namanya juga usaha, asalkan terus berproses, pasti hasilnya tidak statis.
Yusak Sutanto masihlah pelatih bagus untuk menahkodai tim Liga 3. Persiapan yang matang dengan komposisi pemain sesuai selera beliau sepertinya akan memberikan hasil yang lebih menawan. Daripada gonta-ganti pelatih, alangkah lebih baik jika PPSM memberi kesempatan keempat buat beliau. Jika dua musim terakhir liga selalu dimulai di bulan September, anggaplah tahun ini juga akan dimulai di bulan yang sama. Kalau liga mulai September, setidaknya setelah lebaran persiapan sudah harus dilakukan. Namanya juga usaha, asalkan terus berproses, pasti hasilnya tidak statis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar