23 Des 2017

Stadion Soebroto: Komoditas Magelang Berikutnya di Liga 1


Awal Desember jadi tonggak penting progres pembangunan Stadion dr. H. Moch Soebroto Kota Magelang. Stadion di kawasan Sanden sudah genap punya empat tiang lampu yang berarti sudah resmi bisa menggelar laga malam hari (bukan dipaksakan seperti sebelumnya). Kabar baik memang, meskipun kalau dilihat pada kenyataannya tak mungkin PPSM main malam di Liga 3 nanti. Liga 2 aja main sore terus, apalagi Liga 3. Yup, kemungkinan PPSM hanya bisa membawa keindahan malam Stadion Soebroto kepada kita saat laga-laga ujicoba. Misalnya (kalau ada) Magelang Cup 2018 atau ujicoba PPSM di bulan Ramadhan yang tidak memungkinkan dimainkan sore.


Kenapa saya begitu menganggap itu kabar baik?

Pernahkah Anda berpikir Stadion Soebroto memiliki kualitas lapangan yang terbaik di Jawa Tengah? Menurut saya di seantero wiayah Jawa Tengah hanya Stadion Soebroto dan Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara yang punya lapangan jempolan. Permukaan lapangan rata, kualitas rumput baik dan tidak terjadi genangan di lapangan ketika hujan. Tapi perlu diingat, itu hanya dari segi lapangan. Ketika kita berbicara fasilitas stadion secara keseluruhan, Stadion Soebroto belum selevel kandang Persijap itu. Stadion GBK Jepara sudah pernah tampil di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Waktu itu Persijap sang empunya sedang berjuang di kompetisi ISL. Selain GBK Jepara, juga ada nama Stadion Manahan yang sering mementaskan perhelatan sepakbola skala nasional bahkan internasional. Sayangnya, dari segi lapangan Stadion Manahan memang tidak sebaik Stadion Soebroto dan GBK Jepara.

Akhirnya saya menyimpulkan hanya satu hal yang akan menyejajarkan Stadion Soebroto dengan GBK Jepara: lampu stadion. Kesimpulan ini saya dapat jauh sebelum tiang lampu Stadion Soebroto terpasang. Pasalnya hanya lampu penerangan yang belum dimiliki Stadion Soebroto untuk bisa dipercaya menggelar laga-laga besar skala nasional. Sebagus apapun kualitas lapangan sebuah stadion tidak akan pernah bisa lolos verifikasi Liga 1 tanpa ada penerangan sesuai standar. Disana saya hanya bisa berdoa dan terus berharap proyek pemangunan Stadion Soebroto segera rampung. Karena dari maket perencanaan pembangunan Stadion Soebroto terlihat bahwa stadion ini akan memiliki empat tribun terpisah dengan empat tiang lampu. Tapi memang pengerjaan stadion yang dilakukan bertahap setiap tahunnya membuat stadion di pinggir Kali Progo tak bisa langsung sempurna dalam 1-2 tahun pembangunan. Sampai saat ini saja sudah hampir 10 tahun proses pembangunan belum juga usai. Iya, 10 tahun. Saya ingat betul ketika Lapangan GOR Samapta mulai dipagari seng dan siap dirubah menjadi stadion, itu hampir 10 tahun silam.

Sekarang empat tiang lampu yang akan bertugas menyorot lapangan Stadion Soebroto sudah terpasang gagah. Sudah sah rasanya jika saya berkata Stadion Soebroto salah satu stadion terbaik di Jawa Tengah saat ini. Bahkan lebih baik dari beberapa stadion kandang kontestan Liga 1. Tapi ya itu tadi, ini hanya pendapat saya pribadi.

Rencana PSIS berkandang di Magelang

Terpasangnya empat pilar lampu Stadion Soebroto terjadi hampir bersamaan dengan kebingungan PSIS Semarang mencari homebase untuk mengarungi Liga 1. Mahesa Jenar yang baru saja sukses merebut satu slot terakhir Liga 1 dibuat gamang dengan kandang asli mereka, Stadion Jatidiri. Stadion yang bisa dilihat dari jalan tol itu sedang direnovasi total. Namanya renovasi total jelas memakan waktu yang cukup lama, sementara Liga 1 segera bergulir bulan Februari mendatang. Sempat muncul wacana PSIS akan menggunakan diantara tiga stadion: Manahan (Solo), Maguwoharjo (Sleman) dan GBK (Jepara). Tapi entah mengapa kini isu malah semakin kuat PSIS akan berkandang di Magelang. Stadion Soebroto yang pernah mereka pakai di laga kandang terakhir Liga 2 2017 menjadi primadona di kalangan suporter PSIS.

Dari segi jarak Magelang memang tak terlalu jauh dari Kota Semarang, kota asal PSIS. Stadion Soebroto hanya berjarak 52 km dari Stadion Jatidiri. Meskipun medan jalanan Semarang-Magelang sedikit berkelok-kelok dan naik turun, saya rasa tak akan menyurutkan langkah suporter PSIS mendukung langsung klub kesayangannya di Magelang nanti. Hal ini sudah dibuktikan berkali-kali oleh para pendukung Mahesa Jenar. Tahun 2014 mereka membirukan tempat yang dulu masih bernama Stadion Madya itu. Kala itu PSIS dijamu PPSM dalam lanjutan Divisi Utama 2014. Pada pertandingan yang digelar tanggal 26 April 2014 itu, suporter PSIS datang dalam jumlah yang besar dan memenuhi setiap sudut tribun barat. Dua tahun berselang, laga terakhir penyisihan grup ISC B lagi-lagi PPSM menjamu PSIS. Pertandingan digelar tanpa penonton dan sudah diumumkan sejak jauh-jauh hari. Tetap saja banyak fans PSIS rela datang ke Magelang meski hanya bisa mengintip dari balik seng di belakang gawang sebelah utara. Liga 2 tahun ini mereka dua kali datang ke Stadion Soebroto. Pertama saat PSIS dijamu PPSM di penyisihan grup, lalu saat mereka harus berpindah kandang di babak 8 Besar menghadapi Persibat. Dengan begitu sepertinya jarak bukanlah masalah bagi pendukung tim ibukota Jateng. Bahkan mungkin mereka sudah menganggap Magelang rumah kedua PSIS.

Oh iya, kalau PSIS resmi menggunakan Stadion Soebroto, artinya stadion milik Pemkot Magelang akan sejajar dengan Stadion GBK Jepara. Ya, sejajar karena dipakai untuk bermain di level tertinggi sepak bola nasional, Liga 1.

Wakil Magelang di Liga 1

Lagi-lagi kalau PSIS jadi berkandang di Stadion Soebroto untuk Liga 1. Stadion bertribun tiga ini akan bergabung bersama Andy Setyo dan Gustur Cahyo Putro sebagai representasi Magelang di Liga 1. Dua pemain yang saya sebutkan tadi berasal dari Magelang dan sudah bermain di Liga 1 sejak musim 2017. Performa keduanya cukup baik, Gustur jadi andalan di lini depan dan Andy Setyo bisa tembus ke Timnas U-23 Sea Games 2017.
Miris. Saat stadion dan para pemainnya tampil di Liga 1, Magelang yang sejatinya punya klub andalan bernama PPSM berada masih dua kasta dibawahnya. Klub berjulukan Macan Tidar sudah 42 tahun meninggalkan kasta tertinggi persepakbolaan nasional. Padahal akan lebih banyak keuntungan yang diserap Magelang jika PPSM yang tampil di Liga 1. Tapi ya sudahlah semoga ini semua awal dari jalan baik PPSM sampai di Liga 1 entah satu/dua/tiga/empat/lima tahun lagi.

Yang jelas saat ini nikmati saja prosesnya. Kita tunggu apakah PSIS akan benar-benar berkandang di Magelang atau tidak. Saya sebagai warga Magelang hanya bisa menunggu kabar baiknya saja. Yang pasti saya pribadi sangat setuju mereka memilih Magelang sebagai tempat menjamu lawan-lawannya dari seluruh Indonesia itu. Bayangkan kita sebagai penikmat sepak bola akan disuguhi permainan kelas satu Indonesia di depan mata kita. Kalau PSIS memakai Stadion Soebroto satu musim penuh maka 18 pertandingan Liga 1 bisa kita saksikan langsung.

Sementara yang akan merasakan keuntungan paling tinggi jelas Kota Magelang sebagai wilayah administratif tempat Stadion Soebroto berada. Yang jelas kentara adalah datangnya suporter dari seluruh Indonesia ke Kota Magelang. Pemerintah Kota yang selama ini mencanangkan ‘Ayo Ke Magelang’ sebagai jargon pariwisata guna menarik masyarakat luar daerah datang ke Kota Magelang, kini malah kota ini yang akan didatangi orang dari seluruh Indonesia tanpa diminta. Orang-orang ini adalah suporter tim lawan PSIS yang datang dari daerah asalnya menemani tim kebanggaan bertamu di kandang PSIS. Misalnya kita hitung dengan sistem pukul rata, setiap lawan PSIS akan datang dengan 300 penonton. Maka akan ada 5400 orang datang ke Kota Magelang. Ditambah lagi suporter PSIS yang datang dari Semarang dan sekitarnya. Angka tadi akan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Magelang yang akan berimbas langsung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Belum lagi sorotan media secara masif sebelum, saat dan sesudah pertandingan. Mayoritas pertandingan Liga 1 disiarkan televisi pemegang hak siar. Dari 18 pertandingan home PSIS, bisa jadi hampir separuhnya disiarkan langsung. Paling tidak dalam sekali siaran berulang kali komentator menyebut-nyebut nama Magelang, secara tidak langsung mereka telah membantu mempromosikan Magelang ke seluruh penjuru tanah air. Selebihnya, keuntungan juga akan dirasakan para pengusaha di berbagai bidang seperti hotel, rumah makan, mall, tempat wisata, dll.

So, Welcome PSIS. Bila memang Magelang jadi pilihan kalian nantinya, anggap saja Stadion Soebroto rumah kalian sendiri. Rumah yang kalian sayangi, hargai dan miliki. Seperti yang kami lakukan pada rumah kami, Stadion Soebroto.

2 komentar:

  1. buat kamu yang suka main game taruhan tembak ikan bisa langsung main di Agen Tembak Ikan gratis

    BalasHapus
  2. buat kalian yang suka main game taruhan online sabung ayam bisa langsung daftar sabung ayam gratis disini

    BalasHapus