Awal Desember
jadi tonggak penting progres pembangunan Stadion dr. H. Moch Soebroto Kota
Magelang. Stadion di kawasan Sanden sudah genap punya empat tiang lampu yang berarti
sudah resmi bisa menggelar laga malam hari (bukan dipaksakan seperti
sebelumnya). Kabar baik memang, meskipun kalau dilihat pada kenyataannya tak
mungkin PPSM main malam di Liga 3 nanti. Liga 2 aja main sore terus, apalagi Liga 3. Yup, kemungkinan PPSM hanya
bisa membawa keindahan malam Stadion Soebroto kepada kita saat laga-laga
ujicoba. Misalnya (kalau ada) Magelang Cup 2018 atau ujicoba PPSM di bulan
Ramadhan yang tidak memungkinkan dimainkan sore.
Kenapa saya begitu menganggap itu
kabar baik?
Pernahkah
Anda berpikir Stadion Soebroto memiliki kualitas lapangan yang terbaik di Jawa
Tengah? Menurut saya di seantero wiayah Jawa Tengah hanya Stadion Soebroto dan
Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara yang punya lapangan jempolan.
Permukaan lapangan rata, kualitas rumput baik dan tidak terjadi genangan di
lapangan ketika hujan. Tapi perlu diingat, itu hanya dari segi lapangan. Ketika
kita berbicara fasilitas stadion secara keseluruhan, Stadion Soebroto belum
selevel kandang Persijap itu. Stadion GBK Jepara sudah pernah tampil di kasta
tertinggi sepakbola Indonesia. Waktu itu Persijap sang empunya sedang berjuang
di kompetisi ISL. Selain GBK Jepara, juga ada nama Stadion Manahan yang sering
mementaskan perhelatan sepakbola skala nasional bahkan internasional.
Sayangnya, dari segi lapangan Stadion Manahan memang tidak sebaik Stadion
Soebroto dan GBK Jepara.
Akhirnya saya
menyimpulkan hanya satu hal yang akan menyejajarkan Stadion Soebroto dengan GBK
Jepara: lampu stadion. Kesimpulan ini saya dapat jauh sebelum tiang lampu
Stadion Soebroto terpasang. Pasalnya hanya lampu penerangan yang belum dimiliki
Stadion Soebroto untuk bisa dipercaya menggelar laga-laga besar skala nasional.
Sebagus apapun kualitas lapangan sebuah stadion tidak akan pernah bisa lolos
verifikasi Liga 1 tanpa ada penerangan sesuai standar. Disana saya hanya bisa
berdoa dan terus berharap proyek pemangunan Stadion Soebroto segera rampung.
Karena dari maket perencanaan pembangunan Stadion Soebroto terlihat bahwa
stadion ini akan memiliki empat tribun terpisah dengan empat tiang lampu. Tapi
memang pengerjaan stadion yang dilakukan bertahap setiap tahunnya membuat
stadion di pinggir Kali Progo tak bisa langsung sempurna dalam 1-2 tahun
pembangunan. Sampai saat ini saja sudah hampir 10 tahun proses pembangunan
belum juga usai. Iya, 10 tahun. Saya ingat betul ketika Lapangan GOR Samapta
mulai dipagari seng dan siap dirubah menjadi stadion, itu hampir 10 tahun
silam.
Sekarang
empat tiang lampu yang akan bertugas menyorot lapangan Stadion Soebroto sudah
terpasang gagah. Sudah sah rasanya jika saya berkata Stadion Soebroto salah
satu stadion terbaik di Jawa Tengah saat ini. Bahkan lebih baik dari beberapa
stadion kandang kontestan Liga 1. Tapi ya itu tadi, ini hanya pendapat saya
pribadi.
Rencana PSIS berkandang di Magelang
Terpasangnya
empat pilar lampu Stadion Soebroto terjadi hampir bersamaan dengan kebingungan
PSIS Semarang mencari homebase untuk
mengarungi Liga 1. Mahesa Jenar yang baru saja sukses merebut satu slot
terakhir Liga 1 dibuat gamang dengan kandang asli mereka, Stadion Jatidiri.
Stadion yang bisa dilihat dari jalan tol itu sedang direnovasi total. Namanya
renovasi total jelas memakan waktu yang cukup lama, sementara Liga 1
segera bergulir bulan Februari mendatang. Sempat muncul wacana PSIS akan
menggunakan diantara tiga stadion: Manahan (Solo), Maguwoharjo (Sleman) dan GBK
(Jepara). Tapi entah mengapa kini isu malah semakin kuat PSIS akan berkandang
di Magelang. Stadion Soebroto yang pernah mereka pakai di laga kandang terakhir
Liga 2 2017 menjadi primadona di kalangan suporter PSIS.
Dari segi
jarak Magelang memang tak terlalu jauh dari Kota Semarang, kota asal PSIS.
Stadion Soebroto hanya berjarak 52 km dari Stadion Jatidiri. Meskipun medan
jalanan Semarang-Magelang sedikit berkelok-kelok dan naik turun, saya rasa tak
akan menyurutkan langkah suporter PSIS mendukung langsung klub kesayangannya di
Magelang nanti. Hal ini sudah dibuktikan berkali-kali oleh para pendukung
Mahesa Jenar. Tahun 2014 mereka membirukan tempat yang dulu masih bernama
Stadion Madya itu. Kala itu PSIS dijamu PPSM dalam lanjutan Divisi Utama 2014.
Pada pertandingan yang digelar tanggal 26 April 2014 itu, suporter PSIS datang
dalam jumlah yang besar dan memenuhi setiap sudut tribun barat. Dua tahun
berselang, laga terakhir penyisihan grup ISC B lagi-lagi PPSM menjamu PSIS.
Pertandingan digelar tanpa penonton dan sudah diumumkan sejak jauh-jauh hari. Tetap
saja banyak fans PSIS rela datang ke Magelang meski hanya bisa mengintip dari
balik seng di belakang gawang sebelah utara. Liga 2 tahun ini mereka dua kali
datang ke Stadion Soebroto. Pertama saat PSIS dijamu PPSM di penyisihan grup,
lalu saat mereka harus berpindah kandang di babak 8 Besar menghadapi Persibat.
Dengan begitu sepertinya jarak bukanlah masalah bagi pendukung tim ibukota
Jateng. Bahkan mungkin mereka sudah menganggap Magelang rumah kedua PSIS.
Oh iya, kalau
PSIS resmi menggunakan Stadion Soebroto, artinya stadion milik Pemkot Magelang
akan sejajar dengan Stadion GBK Jepara. Ya, sejajar karena dipakai untuk
bermain di level tertinggi sepak bola nasional, Liga 1.
Wakil Magelang di Liga 1
Lagi-lagi
kalau PSIS jadi berkandang di Stadion Soebroto untuk Liga 1. Stadion bertribun
tiga ini akan bergabung bersama Andy Setyo dan Gustur Cahyo Putro sebagai
representasi Magelang di Liga 1. Dua pemain yang saya sebutkan tadi berasal
dari Magelang dan sudah bermain di Liga 1 sejak musim 2017. Performa keduanya cukup
baik, Gustur jadi andalan di lini depan dan Andy Setyo bisa tembus ke Timnas
U-23 Sea Games 2017.
Miris. Saat stadion
dan para pemainnya tampil di Liga 1, Magelang yang sejatinya punya klub andalan
bernama PPSM berada masih dua kasta dibawahnya. Klub berjulukan Macan Tidar
sudah 42 tahun meninggalkan kasta tertinggi persepakbolaan nasional. Padahal
akan lebih banyak keuntungan yang diserap Magelang jika PPSM yang tampil di
Liga 1. Tapi ya sudahlah semoga ini semua awal dari jalan baik PPSM sampai di Liga
1 entah satu/dua/tiga/empat/lima tahun lagi.
Yang jelas
saat ini nikmati saja prosesnya. Kita tunggu apakah PSIS akan benar-benar
berkandang di Magelang atau tidak. Saya sebagai warga Magelang hanya bisa
menunggu kabar baiknya saja. Yang pasti saya pribadi sangat setuju mereka
memilih Magelang sebagai tempat menjamu lawan-lawannya dari seluruh Indonesia
itu. Bayangkan kita sebagai penikmat sepak bola akan disuguhi permainan kelas
satu Indonesia di depan mata kita. Kalau PSIS memakai Stadion Soebroto satu
musim penuh maka 18 pertandingan Liga 1 bisa kita saksikan langsung.
Sementara
yang akan merasakan keuntungan paling tinggi jelas Kota Magelang sebagai
wilayah administratif tempat Stadion Soebroto berada. Yang jelas kentara adalah
datangnya suporter dari seluruh Indonesia ke Kota Magelang. Pemerintah Kota
yang selama ini mencanangkan ‘Ayo Ke Magelang’ sebagai jargon pariwisata guna
menarik masyarakat luar daerah datang ke Kota Magelang, kini malah kota ini
yang akan didatangi orang dari seluruh Indonesia tanpa diminta. Orang-orang ini
adalah suporter tim lawan PSIS yang datang dari daerah asalnya menemani tim
kebanggaan bertamu di kandang PSIS. Misalnya kita hitung dengan sistem pukul
rata, setiap lawan PSIS akan datang dengan 300 penonton. Maka akan ada 5400
orang datang ke Kota Magelang. Ditambah lagi suporter PSIS yang datang dari Semarang
dan sekitarnya. Angka tadi akan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Kota
Magelang yang akan berimbas langsung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Belum
lagi sorotan media secara masif sebelum, saat dan sesudah pertandingan.
Mayoritas pertandingan Liga 1 disiarkan televisi pemegang hak siar. Dari
18 pertandingan home PSIS, bisa jadi
hampir separuhnya disiarkan langsung. Paling tidak dalam sekali siaran berulang
kali komentator menyebut-nyebut nama Magelang, secara tidak langsung mereka
telah membantu mempromosikan Magelang ke seluruh penjuru tanah air. Selebihnya,
keuntungan juga akan dirasakan para pengusaha di berbagai bidang seperti hotel,
rumah makan, mall, tempat wisata, dll.
So, Welcome PSIS. Bila memang Magelang jadi pilihan
kalian nantinya, anggap saja Stadion Soebroto rumah kalian sendiri. Rumah yang
kalian sayangi, hargai dan miliki. Seperti yang kami lakukan pada rumah kami,
Stadion Soebroto.
buat kamu yang suka main game taruhan tembak ikan bisa langsung main di Agen Tembak Ikan gratis
BalasHapusbuat kalian yang suka main game taruhan online sabung ayam bisa langsung daftar sabung ayam gratis disini
BalasHapus